Assalamu'alaikum.. Trimakasih uda dateng ke blog aku :) I am a freelance|♥music|♥muse| ♥insight| ♥Japanese&Holland|wanna be Masterpiece|Goodmanners|Lulus UN 2015|UNS. "Jadikanlah dirimu laksana bunga ditepi jurang, indah dipandang namun sukar untuk di petik sembarang orang :) " Selamat membaca coretan saya..
Kamis, 18 Juli 2013
Ketika Cinta Berbicara
Assalamu'alaikum Sahabat. Para pujangga sastra, tak pernah kehabisan pena untuk menuliskan kisah cinta manusia. Dari kisah Romeo dan Juliet besutan William Shakespeare hingga Habibi & Ainun yang tengah tayang di layar lebar negeri kita. Dalam sejarah Islam, kisah cinta inspiratif juga tergambar jelas dalam proses pernikahan Nabi Muhammad saw dan Siti Khadijah atau Ali bin Abi Thalib dengan Siti Fatimah az-Zahra.
Ketika cinta berbicara, manusia bisa menjadi mulia atau terhina. Tergantung bagaimana dia mensikapinya. Jika cinta membuat kita gelap mata, hawa nafsu yang akan menjadi kepala dan kita menjadi hina karenanya. Rasulullah tidak pernah PACARAN dalam pekara cinta. Karena itu jebakan setan yang menggiring manusia mendekati zina. Mereka yang terjebak akan dengan mudah tergoda berbuat maksiat sehingga setiap hari menabung dosa. Namun jika cinta disikapi sewajarnya, keimanan yang akan menjaga dan kita hidup mulia karenanya. Seperti Nabi Yusuf yang tak tergoda dengan paras cantik Siti Zulaikha yang tergila-gila padanya.
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita....(QS. Ali Imran: 14)
"Cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau benci. Dan, bencilah orang yang kamu benci sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau cintai." (HR. At-Tirmidzi)
Jadikanlah cinta sebagai media untuk semakin dekat pada-Nya. Bukan justru menjauhkan diri kita dari keridhoan-Nya. Hati-hati dengan gaya hidup hedonis yang memanjakan syahwat dibalik ekspresi cinta. Seolah fenomena Pacaran atau Teman Tapi Mesra suatu hal yang biasa padahal penuh dengan kubangan dosa. Tempatkan cinta Allah di atas segalanya. Agar hidup kita mulia di dunia dan di akhirat mendapat surga. Khitbah dan nikah adalah ekspresi cinta legal sesuai hukum syara. Jika sudah siap, bersanding di pelaminan adalah pilihan utama dan pertama. Jika belum siap, kendalikan cinta dengan aktifitas dakwah dan berpuasa. Jika Rasullulah teladan kita tak pernah berpacaran, lantas apa alasan kita berbuat sebaliknya?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar