Siang ini menyebalkan sekali. Bangun dari tidur langsung disuru pulang ke rumah, ngambil BPKB. Sebenere sah aja nyuruh kaya gitu. Tapi caranya itu hlo bikin naik pitam, heran banget sama paradigma orangtua yang melarang ini itu kepada anaknya tapi sendirinya malah tak mencerminkan perilaku positif. Aku tau aku gak mungkin bisa selalu nyatu dengan pendapat ibuku. Tapi setidaknya aku sudah berusaha untuk tetap menjaga hormat. Tapi kenapa balasanya buruk? Aku slalu berusaha taat aturan. Tapi kebapa dianggap selalu membangkang? Orangtuaku melarangku untuk pacaran tapi kesehariannya malah menonton sinetron hedonis. Orangtuaku melarang aku berkata kasar, tapi pabila emosi melanda seluruh luapanya membuncah. Ortuku bilang aku ini anak bodoh, giliran aku dapat nilai jelek dia memarahiku. Orangtuaku selalu bilang kalau aku tidak taat maka perkataanya yang buruk pasti diridhoi, lantas kenapa saat orangtuaku nenganggap aku bodoh dan memarahiku selanjutnya aku mendapat nilai jelek bliau marah? Bukankan beliau juga sudah mengerti bahwasanya perkataan orangtua adalah doa? Kenapa masi mendidikku dengan cacian kasar?
Aku haus kasih sayang, maka aku mencari banyak orang yang menyayangiku. Saat aku mengalihkan perhatianku pada orang-orang yang menyayangiku, beliau malah bilang kalo aku ini sulit dipahami dan diatur. Aku sudah sebisa mungkin menjadikan diriku ini kokoh tapi aku juga butuh sandaraan seperti teman-temanku yang lain yang bisa menjadikan orangtuanya sebagai sahabat dan teman curhat. Aku juga pengen kaya temanku yang setiap memiliki prestasi dia selalu dihargai oleh orangtuanya. Jadi seakan-akan prestasi sekolahnya tidak sia-sia. Aku perna , dapet juara lomba tapi tak ada respon gembira dari orang tuaku. Tapi aku tetap bisa tersenyum karena temnku lebih bisa menghargai apa yang aku dapatkan, walaupun itu tak setimpal. Aku perna mendengarkan kajian bahwasanya alangkah bagusnya bila kita yang sudah dewasa ini bisa menzakati diri kita sendiri. Kala itu aku mengumpulkan uang untuk zakat diriku, aku melapor kepada ibuku kalau aku sudah berzakat. Tapi ibuku malah berkata " Alah, paling bersa yang kau zakatkan beras jatah dari sekolahmu". Aku sakit, aku sudah berdoa setiap sholat untuk orangtuaku... Tapi kenapa YaAllah.... :'(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar