Minggu, 07 Desember 2014

Puisi Haru "MEMBENTUR GARIS TAKDIR"

MEMBENTUR GARIS TAKDIR

Ketika angin menelan puing-puing kemewahan dunia..
Tatkala itu tersadailah seluruh yg ada dibumi
entah mereka goyah ataupun enyah..
Tuhan sudah mengingatkan dengan lemah..
DijadikanNya manusia yg kelaparan..
Tertusuk mati puing piring tanpa isi,
                bagemana kabar pemimpin negeri ini?
                Adakah baginya kesadaran untuk perubahan?
                Tlah lama aku berpikir..
                Bertandang perpacu angan dalam penderitaan..
Aku memanglah hanya seberapa pabila tak tergabung..
Apadaya.. Sudah ku rayu teman kabutku..
Agar bersatu bersimpuh menjadi air..
Agar dahaga yg dirasa cepat sirna..

Namun alangkah lucunya tangisan lapar..
Yang mungkin hanya sekilas nyanyian lullabi para pembesar..
Sekilas mimpi buruk yg berselimut keindahan
yang tergelincir terpaksa membentur garis takdir..
Inikah yg dapat kurasa di duniaku ini?
                Tuhan, kutau bahwa Engkau tak pernah tidur..
                Semua yg Kau gariskan akan membentuk gambaran angan..
                Yg indah bagi yg indah..
                 Yang lemah bagi yg banyak mengalah..
                Megalah pabila nista terbiarkan merdeka..
                Mengalah pabila yg adil tidak pada tempatnya..

@bielasalsa97
Salsabiela Akhadiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar