Menikam Sembilu
Dalam Revolusi Imanku..
Pada usia dan guratan nasipku..
Ku merangkak menyusuri langkah waktu
Ketika melepas lelah dalam sujud, teringat Daku,
Napak tilas kehidupan menempuh alam dunia
Menghabiskan waktu yang tidak lama
Usia bertambah senja tanpa terasa
Semakin dekat kegundahan, menjelang sesal tiba
Daku mengadu karna garis nasip yang tergilas
Qudratku bagaikan
waktu yang teriris kecil-kecil
Tercacah lembut
dalam arungan perjalanan takdir
Dalam pasrahku yang
terbaluri gundah,
Terhidang garang
dalam galeri hiruk pikuk kehidupan..
Namun.. Kala ku
dengar ayat samawi
Asalnya dari kitab
kabar sejagat,
Ku sadari tak
seharusnya Daku begini,
Terkulai pasrah
dalam terjangan hari..
Berdiam diri
mematung karna dosa yang tak terhitung..
Tlah kusadari, dalam
genggamku seuntai padi..
Namun sayang belum
tertanam di pelupuk tanah..
Karna sejatinya yang
kumiliki hanya cukup semakam..
Aku memiliki sedikit
waktu..
Guna membentuk umur
agar semerbak harumnya menyeruak ..
Membingkai indah
catatan amalan kelak..
Aku memiliki air
wudhu…
Yang dengannya aku
belajar mencintai-Nya
Kala terhentak
kering kerontang amalanku,
Kurasakan ada
keajaiban dahsyat mendekat qalbu..
Dimana ada sekuntum
hari..
Yang harumnya
semerbak menyeruak
Mengudara menghempas
pada hulu syahdu kedamaian…
Memberi nafas iman
hati yang hampir mati..
Namun.. Daku masih jauh
dari muara.
Daku merayap
berusaha mencapai hulu tempat hinggap
Hingga ku terbangun
ditengah lelap,
Menunaikan amalan
yang tlah terpaku dengan niat
Kali ini, ku kembali
ku pinta kasih-Mu
Dalam waktu yang
berselimut kabut fajar,
Saat sang surya
mulai merayap membelai
Saat itu iblis
berbentuk nafsu mulai membuka pintu,
Mengetuk bertamu
siksa
Bertanding dengan
keimanan jiwa..
Tanda nafsu bergulat
dengan iman
Namun ku ingat cepat..
Dibawah penyangga
langit bisu,
Keluhku terkeruk
habis diatas munajat
Agar tak terkalahkan
dengan tipu nafsu lalu..
Seketika aku
terbangun dari panjangnya lamunan..
Apalah arti
keadaanku dibanding nikmat Tuhanku?
Apalah arti
kemegahan dunia yang berlayar diatas samudra dosa?
Terombang ambing
dalam rona nista ,
Tekatku dalam
perubahan ini..
Ku libas kebisingan
lindas kegaduhan
Ku pupuk waktu
shubuhku agar tumbuh ranum menjulang
Merobek kelamnya
gelap lalu
Menikam sembilu
menusuk qalbu..
Menggantinya dengan binar
terang kesolehan..
Ingatlah wahai kawan
seimanku..
Ramadhan…
Ia bertelaga bening
Airnya mutiara maghfiroh
Gemerciknya dzikir dan tadarrus
Tepiannya doa lemah lembut, lirih dan berpasrah hati
Siapa tak ingin jadi ikannya?
Mari berperang dengan kesunyian nafsu..
Ia bertelaga bening
Airnya mutiara maghfiroh
Gemerciknya dzikir dan tadarrus
Tepiannya doa lemah lembut, lirih dan berpasrah hati
Siapa tak ingin jadi ikannya?
Mari berperang dengan kesunyian nafsu..
Merobek kelamnya
gelap lalu
Menikam sembilu
dalam revolusi imanku… :]
@bielasalsa97
Salsabiela Akhadiah
Salsabiela Akhadiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar